Kepala Pekon Way Nipah, Aprial, saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, ketika air laut tiba-tiba naik dan menerjang permukiman warga di sekitar pantai.
“Sekitar pukul dua dini hari air laut mulai naik ke daratan. Ombak cukup besar dan masuk ke permukiman warga hingga menyebabkan beberapa rumah rusak, termasuk kantor pekon. Kami imbau seluruh masyarakat pesisir agar tetap waspada terhadap kemungkinan pasang susulan,” ujar Aprial.
Ia juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Tanggamus melalui BPBD segera meninjau lokasi dan memberikan bantuan kepada warga terdampak.
“Kami memohon perhatian dari pemerintah daerah, khususnya BPBD Kabupaten Tanggamus, untuk segera merespons dan membantu warga yang rumahnya terdampak akibat terjangan ombak ini,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu warga setempat, Juli, membenarkan bahwa ombak tinggi datang secara tiba-tiba dan menghantam permukiman tanpa sempat diantisipasi.
“Ada sekitar lima belas rumah yang terkena dampak, termasuk kantor pekon. Rumah kami juga ikut terendam air laut. Kami berharap pemerintah segera turun tangan membantu,” ungkap Juli.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan korban jiwa. Warga bersama aparat pekon masih bergotong royong membersihkan material lumpur dan puing bangunan akibat terjangan ombak tersebut.
(Solihin)
